Perlukah anak perempuan di boarding?
Tidak!
Anak perempuan harus dengan ibunya, agar meniru bagaimana ibunya menyuguhkan teh. Bagaimana ibu masak dan menata dapur, bagaimana meletakkan garpu dan sendok dan yaa banyak yang harus dicontohkan ibu pada anaknya, perlukah anak perempuan di boarding?
Tidak!
Anak perempuan harus dengan ibunya, agar meniru bagaimana ibunya menyuguhkan teh. Bagaimana ibu masak dan menata dapur, bagaimana meletakkan garpu dan sendok dan yaa banyak yang harus dicontohkan ibu pada anaknya, sholat malam bersama ibu, juga berdzikir dan berdo’a serta melakukan wirid-wirid lainnya dan dari ibulah anak-anak mendengar berita baik tentang kehidupan di hari akhir, juga kisah- kisah Nabi dan utamanya ma’rifah kepada Allah agar terdapat mahabah dan merasakan betul “maiyatullah”–Nya. Dan semoga di tangan para ibu lah terdapat Qolbun salim hingga akhir hayatnya. Hati yang selamat, ketika finally jasad hancur dalam hitungan hari.
Mengapa anak harus di boarding school? Yaa supaya anak mandiri, baik lelaki maupun perempuan.
Tapi, khusus untuk boarding school perempuan, apabila anak akan dimasukan ke boarding school, maka yang buat program harus perempuan; Ibu, karena hanya ibu yang tahu kebutuhan putrinya, privacy-nya dan keperluan hari-harinya.
JIGSc, memang gak sempurna banget. Untuk sempurna perlu pembiayaan yang sangat besar dan juga tak apa tak sempurna, agar anak-anak mampu untuk hidup susah maupun senang dengan berbagai macam masalah dan persoalan, agar mereka tegar menghadapi kehidupannya pada masanya nanti.
Menjadi wanita dewasa solihah yang mandiri, bijak dan berprestasi dan tahu menempatkan diri, juga belajar mengelola hati, mengelola tutur kata, mana yang baik diucapkan mana yang tidak.
Tak dapat diukur hanya dalam kurun waktu tiga bulan atau enam bulan, tapi nanti dapat dilihat setelah menjadi ibu.
Mudah-mudahan, mereka akan cekatan mengelola rumah tangga, mengurus diri dan anaknya dan mengetahui bersih itu seperti apa dan indah itu seperti apa. Dan mereka punya bayangan kalau punya dapur nanti ada apa saja dan masak cepat dan praktis kayak apa.
Di dapur juga aku pasangkan tivi untuk anak-anak mendengarkan ceramah dan kultum online dan juga bisa muroja’ah Alqur’an by Mishari Rasyid. Sambil nunggu nasi mateng. ..
Tapi semuanya bertahap, ada waktunya, biarlah air mengalir sesuai dengan jalurnya, lama-lama toh akan sampai juga.
Aku paling gak suka dipaksa, ditanya-tanya dengan mendesak, susah kalau gak percaya sampai kapanpun akan galau luar biasa.
Tapi biarlah, yang penting..
Alloh tahu niatku dan teringat surat Al an Am; 3.
“Wa huwallāhu fis-samāwāti wa fil-arḍ, ya’lamu sirrakum wa jahrakum wa ya’lamu mā taksibụn.”
Artinya: Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi; Dia mengetahui apa yang kamu rahasiakan dan apa yang kamu lahirkan dan mengetahui pula apa yang kamu usahakan.
Harus sabar, harus sabar, bukankah masuk surga juga tak mudah, tak semua yang kita ingin ketahui saat ini terjawab pada hari ini juga. Percaya saja pada Allah, niat baik pasti akan diberi kebaikan juga, jalan yang baik dan akhir yang baik. Allohul musta’an ..
JIGSc; programku; “Mendidik ala ibu”, yaa..’ala akuu ..yang seadanya, yang bias susah maupun senang, yang bisa mengambil keputusan, yang bisa taat pada orangtua, yang mungkin bisa apa saja, yang sekolah tinggi tapi bisa masak apa saja, yang dekat dengan anaknya dan tetap jadi murrobiyah, bisa cari uang tapi tak lupakan keluarga, bisa punya apa-apa tapi tak lupa sedekah, bisa berguna bagi masyarakat dan tegar menghadapi masalah. Tapii yaa harus sabar, pelaut dapat ikan pun setelah melalui banyak bulan .. ..ya.khan ??
By; Fifi P Jubilea ( JISc / JIBBS / JIGSc Principal )